Rabu, 04 Desember 2013

Strategi Proses dan Perencanaan Kapasitas

BAB 1
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Dalam tiap proses produksi diperlukan beberapa pertimbangan yang matang menyangkut batas maksimal kerja dari suatu alat dan mesin yang digunakan selama proses tersebut berlangsung. Hal ini menjadi sesuatu penting untuk melihat sejauh mana alat-alat produksi mampu beroperasi. Jika dalam menjalankan fungsinya, alat tersebut dipaksakan, maka tidak menutup kemungkinan terjadinya over load, sehingga hal tersebut menyebabkan alat menjadi cepat aus.
Dengan demikian akan semakin membengkakkan biaya produksi. Dari gambaran tersebut terlihat bahwa perencanaan kapasitas menjadi begitu penting. Perencanaan kapasitas adalah suatu proses sitematis untuk menentukan tingkat kapasitasnya optimal atas dasar permintaan pasar yang diperkirakan. Dalam perencanaan kapasitas ada pilihan-pilihan yang tetap harus diperhatikan agar sasaran perusahaan dapat dicapai.
B.  Rumusan Masalah
1.      Pengertian Strategi Proses
2.      Perencanaan Kapasitas
3.      Macam-macam Perencanaan Kapasitas
4.      Analisis Break Even Poin (Titik Impas)




BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Strategi Proses
Strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mentransformasi sumber daya yang dimiliki menjadi barang dan jasa. Tujuan dari strategi proses adalah untuk menemukan jalan dalam memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan spesifikasi produk dalam keterbatasan biaya dan keterbatasan manajerial yang lain. Proses yang dipilih akan memiliki pengaruh jangka panjang pada produksi dan efisiensi, juga pada fleksibilitas biaya, dan kualitas yang dihasilkan.
Strategi proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk menghasilkan barang dan jasa. Pendekatan ini bermacam-macam tergantung situasi yang dighadapi oleh perusahaan. Paling tidak ada empat tipe pendekatan yang dilakukan okeh perusahaan dalam strategi proses yaitu:
1.    Pendekatan proyek: Satu jenis produksi suatu barang untuk memenuhi pesanan pelanggan.
2.    Pendekatan Batch Production: Sistem produk yang memproses beberapa item dalam kelompok (batch) kecil.
3.    Pendekatan Mass Production: Memproduksi barang yang volumenya besar dengan produk yang terstandarisasi.
4.    Pendekatan Continous Process: digunakan untuk komoditas produk yang volumenya sangat besar.





B.  Perencanaan Kapasitas
Berbicara mengenai strategi proses, tidak akan terlepas dari perencanaan kapasitas. Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya perusahaan secara keseluruhan.
Kapasitas diartikan sebagai output maksimum dari sebuah sistem periode tertentu. Desain kapasitas diartikan sebagai Kapasitas maksimum yang dapat dicapai dibawah  kondisi ideal. Kapasitas efektif (utilization) diartikan sebagai persentase rancangan kapasitas yang diharapkan. Tingkat kapasitas (rate capacity) diartikan sebagai maksimum kapasitas yang digunakan dari suatu fasilitas tertentu. Secara sederhana, tingkat kapasitas yang dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
RC = (Capacity) (Utilization) (Eficiency)                               
Di dalam perencanaan kapasitas terdapat 3 strategi yaitu:
1.     Capacity lead strategy, yaitu kapasitas berada didepan permintaan. Strategi ini cocok untuk untuk pasar yang ada berkembang saat ini
2.    Capacity lag strategy, yaitu kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini berpeluang untuk mengalami kerugian.
3.     Average lead strategy, yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana kapasitas yang ada jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan yang ada.

C.  Macam-macam Perencanaan Kapasitas
Berdasarkan jangka waktunya perencanaan  kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu: perencanaan kapasitas jangka pendek, perencanaan kapasitas jangka sedang, dan perencanaan kapasitas jangka panjang.
1.    Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek
Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada proses penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian–penyesuian untuk menghapus ‘’variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata . keputusan perencanaan mencakup alternatif– alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia, penggantian routing produksi.
Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu. Namun demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam banyak kasus perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma, sehingga kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.
Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas mungkin perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-Kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan permintaan. Untuk meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan perusahaan (krajewzki & Ritzman),
a.    Meningkatkan jumlah sumber daya:
·      Penggunaan kerja lembur
·      Penambahan regu kerja
·      Memerikan kesempatan kerja secara part-time
·      Sub-Kontrak
·      Kontrak kerja
b.  Memperbaiki penggunaan sumber daya:
·      Mengatur regu kerja
·      Menetapkan skedul
c.  Memodifikasi produk:
·      Menentukan standar produk
·      Melakukan perubahan jasa operasi
·      Melakukan pengawasan kualitas
d.  Memperbaiki permintaan:
·      Melakukan perubahan harga
·      Melakukan perubahan promosi
e.  Tidak memenuhi permintaan:
·      Tidak mensuplai semua permintaan


2.    Perencanaan Kapasitas Jangka Menengah
Perencanaan kapasitas jangka menengah (intermediet range) rencana-rencana bulanan atau kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan datang. Dalam  hal ini, kapasitas juga bervariasi karena alternative–alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, peralatan–peralatan bukan utama.
3.    Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) ebih dari satu tahun. Di mana  sumber daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti bangunan, peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya. Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit utuk dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag timbul adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.
Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan berbagai faktor seperti:
·      Pola permintaan jangka panjang
·      Siklus kehidupan produk yan dihasilkan
Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh perusahaan:
a.    Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)
Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus menanggung risiko karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya produksi menjadi tinggi.
b.    Strategi ekspansionis
Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan strategi perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat menyebabkan adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.
1.) Perencanaan Kebutuhan Kapasitas
Agar  dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik turunnya permintaan pasar, perlu dilakukan forecastpenjualan dan merencanakan perubahan–perubahan cenderung terjadi tiba–tiba dan drastic, sehingga akan lebih memakan waktu.
Forecast dilakukan untuk menyusun skedul produksi induk (master production schedule) dan untuk mengecek permintaan kapasitas diwaktu yang akan datang dibandingkan dengan kapasitas yang tersedia. kapasitas  menetapkan  batasan–batasan atas bagi skedul–skedul produksi. kapasitas juga memberikan batasan  bahwa, karena selama periode penjualan rendah adalah tidak ekonomik untuk mengurangi kapasitas secara dastik.
2.) Kapasitas Tenaga Kerja dan Kerja Lembur  untuk Perluasan Kapasitas
Bagi perusahaan biasanya adalah tidak ekonomik untuk menambah dan mengurangi tenaga krja dengan naik dan turunnya penjualan. Ini bukan berarti bahwa jumlah karyawan adalah sumber daya kapasitas yang tetap, tetapi penyesuaian-penyesuaian besar (substansial) dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang dan kemudian memutuskan hubungan kerja dengan mereka.
Sebagai contoh, anggap bahwa suatu perusahaan untuk membuat produknya memerlukan karyawan yang bekerja normal 5 hari selama 40 jam dengan jumlah sebagai berikut:
Juni                       ................        300
Juli                        ................        400
Agustus                ...............         600
September            ...............         450
Oktober                ...............         400
Beban tenaga kerja dalam bulan Agustus adalah dua kali lipat bulan Juni. Bagaimanapun juga, jumlah orang yang dibutuhkan adalah dalam artian “karyawan ekuivalen” yang bekerja 40 jam satu minggu. Tetapi jumlah jam per minggunya dapat diubah, dan kelebihan jumlah kerja dapat sub kontrakkan atau dengan penimbunan persediaan.
Berikut ini merupakan sebuah rencana yang fleksibel bagi jam kerja pabrik untuk memenuhi kebutuhan penjualan dengan menggunakan tenaga kerja konstan:
Bulan
Jumlah karyawan
Jumlah jam per minggu
Karyawan ekuivalen yang dikontrak dari luar.
Juni
350
34
-
Juli
350
46
-
Agustus
350
58
92
September
350
51
-
Oktober
350
46
-

Penggunaan kerja lembur, subkontrak dari luar, atau penimbunan persediaan merupakan keputusan-keputusan manajerial dan tergantung pada biaya-biaya relatif masing-masing alternatif.
Khusus tentang kerja lembur yang direncanakan untuk menghadapi periode-periode penjualan puncak mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan kerja lembur adalah menaikkan upah karyawan sehingga akan membuat para karyawan lebih senang. Kerja lembur meminimumkan kebutuhan penarikan lebih banyak karyawan dan memberhentikan mereka. Perubahan jumlah karyawan, naik atau turun, biasanya menghasilkan produktifitas rendah. Disamping itu, kadang-kadang perusahaan tidak dapat memperoleh cukup orang dengan keterampilan-keterampilan yang disyaratkan.
Perencanaan tenaga kerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan lain, seperti hilangnya produksi karena kelelahan, tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja. Disisi lain, karyawan tidak langsung mendukung pekerjaan perlu juga direncanakan sebaik mungkin. Ini terutama orang-orang tidak langsung mungkin merupakan para karyawan teknik yang sulit didapatkan karena sulit untuk melakukan estimasi berapa banyak karyawan tidak langsung yang dibutuhkan. Banyak perusahaan menggunakan suatu jenis rasio antara karyawan tidak langsung dengan karyawan langsung atau dengan beban kerja pabrik untuk melakukan estimasi tersebut.
D.  Analisis Break Even Poin (Titik Impas)
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.

Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan.
Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).
Biaya yang dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan sebagai berikut:
a.    Variabel Cost (biaya Variabel)
Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai dengan perubahan volume penjualan, dimana perubahannya tercermin dalam biaya variabel total. Dalam pengertian ini biaya variabel dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan, atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam unit.
b.    Fixed Cost (biaya tetap)
Fixed cost merupakan jenis biaya yang selalu tetap dan tidak terpengaruh oleh volume penjualan melainkan dihubungkan dengan waktu(function of time) sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu. Contoh biaya sewa, depresiasi, bunga. Berproduksi atau tidaknya perusahaan biaya ini tetap dikeluarkan.
c.    Semi Varibel Cost
Semi variabel cost merupakan jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang kadang-kadang disebut dengan semi fixed cost. Biaya yang tergolong jenis ini misalnya: Sales exsspense atau komisi bagi salesman.




BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
1.    Strategi proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk menghasilkan barang dan jasa.
2.    Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun sumber daya perusahaan secara keseluruhan.
3.    Berdasarkan jangka waktunya perencanaan  kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu:
·      Perencanaan kapasitas jangka pendek,
·      Perencanaan kapasitas jangka sedang, dan
·      Perencanaan kapasitas jangka panjang.
4.    Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.

B.  Saran

Pemakalah menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, dan masih banyak terdapat kesalahan di dalamnya. Oleh karena itu, pemakalah sangat membutuhkan saran terutama dari Ibu Dosen selaku pembimbing dalam mata kuliah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syarat Account Officer

Syarat Account Officer Ideal Seorang Account Officer (AO) adalah orang yang melakukan pemasaran dan penjualan kredit perbankan . d...