Senin, 16 Desember 2013

Ekonomi Makro Islam

PEREKONOMIAN TERTUTUP TANPA KEBIJAKAN PEMERINTAH
Perekonomian tertutup artinya tidak mengenal hubungan luar negeri, sehingga tidak ada kegiatan ekspor-impor. Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Jadi, perekonomian tertutup sederhana adalah perekonomian yang melibatkan  dua pelaku, yaitu rumah tangga dan perusahaan (swasta). Perekonomian sederhana tidak mengenal keterlibatan pemerintah dalam kegiatan  perekonomian. Keseimbangan perekonomian sederhana atau dua sektor dapat dituliskan dengan notasi berikut:
Y = C+I
Dimana,C = Konsumsi
   I = Investasi
Jika sebagian pendapatan digunakan untuk konsumsi dan sebagian digunakan untuk menabung (saving atau diberi notasi S)  maka dapat di tuliskan sebagai berikut:
Y = C + S
Hubungan uang dengan modal dalam perspektif ekonomi Islam
Modal  (capital) mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alam atau buatan manusia, yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia tetapi untuk memproduksi barang lain yang pada gilirannya akan dapat memenuhi kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan. Modal terbagi dua yaitu modal tetap dan modal yang bersirkulasi, perbedaan keduanya dalam syariah adalah modal tetap pada umumnya bisa disewakan tetapi tidak bisa dipinjamkan (qardh) . sedang modal bersirkulasi bersifat konsumtif bisa dipinjamkan (qardh) tetapi tidak bisa disewakan.

Pembahasan fungsi konsumsi dalam pendekatan ekonomi Islam, banyak dilakukan oleh para ahli ekonmi Islam, diantaranya adalah sebagai berikut:
·      Fahim Khan merumuskan fungsi konsumsi sebagai berikut: C* = A0+AU + YU
·      Munawar Iqbal menyatakan bahwa pengaruh pada konsumsi yang dikeluarkan pada jalan Allah, termasuk zakat, menjadi ketentuan Islam tentang hidup yang tidak berlebih-lebihan.


PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN KEBIJAKAN PEMERINTAH
Ruang Lingkup Perekonomian Tertutup dengan Kebijakan Pemerintah dalam Perspektif  Ekonomi Islam
Dalam negara Islam, kebijakan fiskal merupakan salah satu perangkat untuk mencapai tujuan syariah yang dijelaskan Imam Al-Ghazali termasuk meningkatkan kesejahteraan dengan tetap menjaga keimanan, kehidupan, intelektualitas, kekayaan, dan kepemilikan. Dalam konsep ekonomi Islam, kebijaksanaan fiskal bertujuan untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi kekayaan berimbang dengan menempatkan nila-nilai material dan spritual pada tingkat yang sama.
Terkait dengan dampak zakat terhadap aggregate output khususnya dengan pendekatan expenditure analysis dapat dijelaskan pandangan dari Yosoff sebagai berikut, dari sudut expenditure pendapatan nasional dapat dituliskan dengan persamaan berikut :
Y = C1 + CZ + I + G
Keterangan :
C = C1 + CZ
C : pengeluaran konsumsi rumah tangga
C1 : konsumsi individu yang membayar zakat
Cz : konsumsi dari penerima zakat

Y = C1 + S + Z + T
Keterangan :
Z : zakat
T : pajak
S : saving
Masuknya komponen zakat dapat diuraikan dampak awalnya melalui persamaan konsumsi yang dapat dibagi atas dua bagian, yaitu :
1)   Persamaan konsumsi untuk pembayar zakat
C1 = C01 +  c1 (Y-Z-T)   ; 0 < c1 < 1
Keterangan :
C1 : MPC / pembayar zakat
C01 : autonomous consumption
Y-Z-T : pendapatn yang digunakan untuk konsumsi

2)   Persamaan konsumsi untuk penerima zakat
CZ = C0Z + cZ ZE                        ; 0 < cz < 1
Keterangan :
Cz : penerima zakat
C0z : besarnya konsumsi yang dilakukan dengan sumber diluar zakat misalnya berupa shadaqah
ZE : jumlah zakat yang didistribusikan pemerintah
Jika zakat yang diterima semuanya digunakan untuk konsumsi (Cz = 1) maka persamaan (1.4) menjadi :
CZ = C0Z + ZE
Dengan mengasumsikan fungsi konsumsi zakat yang diterima sebagai garis horizontal, maka persamaan zakat sebagai berikut :
ZE = CZ + SZ
Keterangan :
Cz : konsumsi dari zakat yang diterima
Sz : saving dari zakat yang diterima
Jika persamaan (1.6) dikalikan total differential dan kedua sisi persamaan dibagi dengan ZE, maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut :
ZE/ZE = SZ/ZE
Atau
1 = CZ/ZE + SZ/ZE
1 = MPCZ + MPSZ
Keterangan :
MPCz : marginal propensity to consume dari zakat yang diterima
MPSz : marginal propensity to save dari zakat yang diterima
Jika MPSz =0, maka MPCz =1. Tetapi ada sejumlah penerima zakat yang bisa memilih untuk menyimpan bagian dari zakat yang mereka terima seperti pengumpul zakat (amil). Sehingga MPCz dari penerima zakat sebagai suatu kelompok menjadi lebih kecil, tetapi masih relatif lebih besar dari MPC pembayar zakat.
Maka persamaan konsumsi aggregate sebagai berikut :
C = C1 + CZ
C = C01 + c1 (Y-Z-T) + C0Z + cZ ZE
Jika cz = 1, maka
C = C01 + c1 (Y-Z-T) + C0Z + ZE

UANG DAN PERMINTAAN UANG
Uang dalam Pandangan Islam
Dalam sejarah Islam uang merupakan sesuatu yang diadopsi dari peradaban Romawi dan Persia. Ini dimungkinkan karena penggunaan dan konsep uang tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Dinar adalah mata uang emas yang diambil dari Romawi dan dirham adalah mata uang perak warisan peradaban Persia.
Permintaan dan Penawaran Uang dalam Pendekatan Ekonomi Islam
Ada dua alasan utama memegang uang dalam ekonomi Islam, yaitu motivasi transaksi dan berjaga-jaga. spekulasi dalam pengertian Keynes, tidak pernah ada dalam ekonomi Islam, sehingga permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi nol dalam ekonomi Islam. Keperluan uang tunai yang dipegang dalam jangka waktu penerimaan pendapatan  dan pembayarannya. Besarnya persediaan unag tunai akan berhubungan dengan tingkat pendapatan dan frekuensi pengeluaran.
Jika seseorang menerima pendapatan dalam bentuk uang tunai dan dalam waktu bersamaan dikeluarkan juga secara tunai, maka tidak perlu memegang uang untuk transaksi. Disini tidak ada interval waktu untuk menjembataninya. Seseorang yang yang mendapat bayaran bulananakan memerlukan persediaan uang tunai yang rata-rata lebih dibandingkan dengan seseorang yang yang mendapat bayaran harian, dengan asumsi bahwa perilaku konsumsi mereka sama.

DINAR-DIRHAM
Sejarah Uang Dinar
Pada masa sebelum datangnya Islam, uang dinar merupakan uang yang digunakan dalam transaksi perdagangan. Berbagai jenis uang dinar emas dan perak dirham beredar dalam perdagangan sebagai akibat dari banyaknya bangsa Arab yang berdagang dengan bangsa Ronawi, Byzantium, dan para pedangang yang melewati negeri Arab. Pada saat itu, kota Mekkah menjadi pusat perdagangan dan pertukaran mata uang, sehingga banyak para pedangan dari berbagai negri datang ke kota Mekkah untuk bertemu dan melakukan transaksi perdagangan.
Secara bahasa, dinar berasal dari kata denarius (Romawi Timur) dan dirham berasal dari kata drachma (Persia). Menurut hukum islam, uang dinar yang dipergunakan adalah setara 4,25 gram emas 22 karat dengan diameter 23 milimeter. Standar ini telah ditetapkan pada masa Rasulullah dan telah dipergunakan oleh World Islamic Trading Organization (WITO) hingga saat ini. Sedang uang dirham setara dengan 2.975 gram perak murni. Dinar dan dirham adalah mata uang yang berfungsi sebagai alat tukar baik sebelum datangnya Islam maupun sesudahnya.
Dinar dan dirham dicetak pertama kali pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin Marwan pada tahun 695 M/77 H. Dalam perjalanannya sebagai mata uang yang digunakan, dinar dan dirham cenderung stabil dan dan tidak mengalami inflasi yang cukup besar selama ± 1500 tahun. Penggunaan dinar dan dirham berakhir pada runtuhnya khalifah Islam Turki Usmani 1924.

Dampak penggunaan Uang Dinar dalam Perdagangan Internasional
Penggunaan uang dinar merupakan suatu solusi atas perekonomian dunia yang menggunakan uang fiat. Penggunaan uang fiat menimbulkan ketidakstabilan perekonomian dunia, untuk mengatasi hal ini dibutuhkan mata uang yang lebih stabil, yaitu dinar emas. Pada tahun 1250M/648 H di negara Mesir uang dinar yang dijadikan sebagai dasar moneter pernah dipengaruhi oleh uang fulus, yaitu uang campuran dari kunningan dan tembaga. Penggunaan uang fulus dan ditambah oleh kondisi perekonomian yang buruk telah menyebabkan harga tidak stabil. Untuk mengatasi hal tersebut Al-Maqrizi (768-845H) dalam bukunya Ighotstul Ummah bi Kasyfil Ghummah menjelaskan kondisi tersebut secara terperinci serta memberikan jalan keluar bagi kondisi perekonomian Mesir pada waktu itu. Diantara pemikiran Al-Maqrizi tersebut adalah:
a.       Hanya dinar dan dirham yang digunakan sebagai uang,
b.      Menghentikan penurunan uang (debasement of Money), dan
c.       Membatasi penggunaan uang fulus.
Menurut al-Maqrizi untuk mengatasi kondisi tersebut, uang dinar dan dirham harus kembali digunakan dalam perdagangan barang dan jasa seperti pembayaran upah para pekerja. Untuk mendukung penggunaan uang dinar dan dirham  tersebut, maka pemerintah harus menghentikan penurunan nilai uang serta membatasi penggunaan uang fulus hanya untuk transaksi dalam skala kecil dan hanya untuk transaksi kebutuhan sehari-hari rumah tangga. Sedangkan dinar dan dirham digunakan untuk transaksi dalam skala besar seperti perdangangan luar negeri dan transaksi domentik lainnya.
Pada saat ini, peran uang fulus sudah digantikan oleh uang fiat yang digunakan untuk semua transaksi perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri. Penggunaan dinar merupakan suatu solusi untuk mengatasi berbagai dampak perekonomian yang ditimbulkan oleh penggunaan uang fiat dalam perekonomian dunia.
Ketika perdagangan menggunakan emas, maka indeks harga akan mempertahankan kesesuaian, karena menggunakan sistem emas sangat berperan penting untuk menjaga stabilitas harga di berbagai negara. Sebagai contoh, terjadinya kerja sama dagang antara Suriah dengan Perancis dengan menggunakan sistem emas. Suriah mengimpor komoditi dalam jumlah besar dari Perancis , hal ini akan menyebabkan eluarnya emas dari Suriah menuju Perancis dan persediaan emas akan menipis di Suriah. Saat ini harga-harga akan mengalami penurunan di Suriah. Ketika harga-harga komoditi di Suriah, negara lain akan melakukan impor dari Suriah dan pada saat itu pula emas-emas kembali masuk dan menguat di Suriah. Tetapi, ketika perdagangan di dunia tidak lagi berjalan dengan bebas, keberadaan uang emas digantikan dengan uang kertas yang berkaitan pada perbedaan indeks harga-harga.

Penggunaan uang dinar dan uang dosmetik secara bersamaan akan menimbulkan terjadinya spekulasi nilai tukar antara uang kertas dan uang dinar yang pada ahirnya akan menyebabkan runtuhnya sistem uang dinar. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka diperlukan adanya pengaturan terhadap uang dinar itu sendiri, berupa:
a.       Uang dinar hanya boleh digunakan untuk pertukaran barang dan jasa
b.      Nilai moneter dari uang dinar harus lebih tinggi dari nilai intrinsiknya
Penggunaan uang dinar diperlukan adanya peran dari bank sentaral untuk mengontrol dan menentukan jumlah dinar yang eksis dan yang beredar.


KESEIMBANGAN IS-LM DENGAN PENDEKATAN EKONOMI ISLAM
1.    Keseimbangan Kurva IS-LM
a.    Keseimbangan Pasar Barang dan Kurva IS
Dalam kehidupan sehari-hari,kita melakukan banyak sekali transaksi.Seperti berbelanja,minum kopi,membeli buku,mengisi bahan bakar,dan lainnya.Dalam transaksi ini,yang diperjual belikan adalah semua barang dan jasa.Jika keseluruhan barang dan jasa yang ditransaksikan ini,kita satukan secara agregat,maka pasar ini kita sebut istilahnya dengan pasar barang.jadi,dengan demikian dapat kita defenisikan bahwa pasar barang adalah pasar dimana semua barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu.
Setelah kita mendefinisikan pasar barang,maka selanjutnya kita masuk lebih jauh untuk menelaah tentang pasar barang tersebut.Jika kita telaah lebih jauh,selayaknya sebagai sebuah pasar, maka ada penawaran dan permintaan.Demikian juga dengan pasar barang,maka ada permintaan dan penawaran.Permintaan dalam pasar barang merupakan agregasi dari semua perminataan akan barang dan jasa didalam negri,sementara yang menjadi penawarnya adalah semua barang dan jasa yang di produksi didalam negeri.
Jika permintaan total dari barang dan jasa  dalam suatu negara diasumsikan merupakan penjumlahan dari konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah,maka rumusnya adalah sebagai berikut:
Z = C + I +G
















Dari persamaan sebelumnya didapatkan bahwa besaran konsumsi ditentukan oleh besaran disposable income yang dalam hal ini adalah total pendapatan dikurangi dengan pajak,sehingga persamaan menjadi:
Z = C (Y-T) + I + G
Secara lebih lengkap,dengan menjabarkan fungsi konsumsi bahwa
C = co + c1 Yd, maka persamaan diatas diturunkan sebagai berikut :
Z = Co + C1 Yd + I + G
Z = Co + C 1 ( Y – T ) + I + G, dimana C1 = marginal propensity to costume
Jika total produksi dalam suatu negara sama dengan total pendapatan  Y, dan permintaan sama dengan penawaran, maka :
 Y = Z, dengan demikian,secara matematis kita dapat mengganti Y dengan Z,sehingga persamaan diatas dapat menjadi :
Y = Co + C1 (Y-T) + I + G


2.      Keseimbangan Pasar Uang dan Kurva LM
Kondisi perekonomian suatu negara juga dapat dipengaruhi oleh pasar uang.pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi keuangan.sama halnya dengan pasar lainnya,keseimbangan akan terjadi pada saat jumlah permintaan uang dipasar sama dengan jumlah penawaranya.Dalam sistem ekonomi diluar ekonomi islam permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga sedangkan penawarnya merupakan otoritas dari bank sentral,sehingga bentuk kurva penewarnya menjadi inelastis sempurna.
Besarnya permintaan uang dipengaruhi oleh pendapatan nominal dan suku bunga.Secara matematis hubungan ini akan dapat ditulis sebagai berikut:
M = $YL (i)
Berdasarkan hubungan ini dinyatakan bahwa kenaikan pendapatan akan meningkatkan permintaan nominal,sedangkan kenaikan suku bunga akan menurunkan permintaan uang.jika hubungan dalam bentuk nominal ini  akan di rubah dalam bentuk riil, maka:
M/P = YL (i)
Dari persamaan ini diketahui bahwa permintaan uang riil akan dipengaruhi oleh pendapatan riil dan tingkat bunga.perbedaan antara uang nominal dan uang riil akan dilihat dari daya belinya.uang nominal hanya menyatakan jumlah uang yang tertera di uang fiat,sedangkan uang riil mengukur uang dari daya belinya.misalkan,kita akan membawa yang cukup untuk membeli 4 mangkuk sup,maka jumlah uang yang harus kita siapkan adalah sebesar 4 kali harga semangkuk bakso.Jika harga semangkuk bakso sama dengan  Rp 10.000, maka jumlah yang harus kita sediakan untuk membeli 4 mangkuk bakso sama dengan Rp 40.000,-






















Perhatikan pada saat terjadi kenaikan pendapatan, pemintaan jumlah uang beredar akan meningkat,jika jumlah uang yang beredar tidak berubah (karena ototritasya  ada pada BI) maka hal ini akan mengakibatkan suku bunga meningkat.Perhatikan keseimbangan lama ada pada titik A dengan jumlah uang Beredar  M,dan suku bunga i.Sedangkan ekuilibrium yang baru ada pada kombinasi jumlah keseimbangan sebesar M,dengan suku bunga i.

3.    Keseimbangan Kurva IS-LM
Pada bagian sebelumnya,kita telah membahas kurva IS maupun kurva LM secara terpisah.pada bagian selanjutnya akan dibahas bagaimana kedua kurva ini berada dalam suatu grafik.Keseimbangan yang terjadi merupakan keseimbangan antara pasar uang dan pasar barang.
IS : C (Y-T) + (Y,i) + G
LM : M/P = Yl (i)
Sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya bahwa kurva IS, merupakan kurva yang menghubungkan antara i dan Y pada saat pasar barang dalam kondisi ekuilibrium.Sedangkan kurva LM merupakan kurva yang menghubungkan antara Y dan i pada saat pasar uang  dalam kondisi ekuilibrium .

TEORI INFLASI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
Inflasi adalah kenaikan harga umum secara terus menerus dari suatu perekonomian.
Bebera kelompok besar dari inflasi adalah sebagai berikut:
a.       Policy induced, disebabkan oleh kebijakan ekspansi moneter yang juga bisa merefleksikan defisit anggaran yang berlebihan dan cara pembiayaannya.
b.      Cost-push inflation, disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya yang bisa terjadi walaupun pada saat tingkat pengangguran tinggi dan tingkat penggunaan kapasitas produksi rendah.
c.       Demand-full inflation, disebabkan oleh permintaan agregat yang berlebihan yang mendorong kenaikan tingkat harga umum.
d.      Inertial inflation, cenderung untuk berlanjut pada tingkat yang sama sampai kejadian ekonomi yang menyebabkan berubah.
Perbedaan inflasi menurut ekonomi konvensional dan ekonomi Islam dapat di lihat dari penyebab dan solusi dalam menghadapi inflasi.
1.      Sebab-sebab Inflasi
a.       Ekonomi Konvensional:
·         Policy induced, disebabkan oleh kebijakan ekspansi moneter yang juga bisa merefleksikan defisit anggaran yang berlebihan dan cara pembiayaannya.
·         Cost-push inflation, disebabkan oleh kenaikan biaya-biaya yang bisa terjadi walaupun pada saat tingkat pengangguran tinggi dan tingkat penggunaan kapasitas produksi rendah.
·         Demand-full inflation, disebabkan oleh permintaan agregat yang berlebihan yang mendorong kenaikan tingkat harga umum.
·         Inertial inflation, cenderung untuk berlanjut pada tingkat yang sama sampai kejadian ekonomi yang menyebabkan berubah.
b.      Ekonomi Islam:
·         Natural cause inflation, inflasi yang terjadi dikarena kondisi alam yang tidak bisa dicegah.
·         Human error cause inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena kesalahan manusai itu sendiri, seperti korupsi, penetapan pajak yang tinggi, penambahan jumlah uang yang beredar dan penimbunan barang.
2.      Solusi dalam mengatasi Inflasi
a.    Ekonomi Konvensional:
·         Kebijakan moneter
·         Kebijakan fiskal
·         Kebijakan non-moneter, yaitu dengan cara menaikkan hasil produksi, kebijaksanaan upah, pengawasan harga
b.    Ekonomi Islam:
·         Menggunakan emas dan perak sebagai alat tukar
·         Menjadikan emas perak sebagai standart nilai tukar uang dunia
·          Islam telah mengitkan emas dan perak dengan hukum yang baku dan tidak berubah-ubah, diamana ketika Islam mewajibkan diat, maka harus menggunakan standart emas perak
·         Ketika Allah mewajibkan pembayaran zakat, maka nisabnya berdasarkan emas dan perak.


KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN PENDEKATAN AGGREGATE DEMAND DAN SUPPLY
Pasar tenaga kerja adalah suatu keadaan dimana terdapat penawaran tenaga kerja yang berasal dari angkatan kerja dan permintaan tenaga kerja yang berasal dari perusahaan.
Beberapa persamaan yang akan di ulang pada bagian ini adalah:
·      persamaan wage setting relation dan
·      price setting relation.
Bentuk-bentuk kerja yang disyariatkan dalam islam adalah pekerjaan yang dilakukannya dengan kemampuannya sendiri dan bermanfaat, antara lain:
a)      Menghidupkan tanah mati (tanah yang tidak ada pemiliknya dan tidak dimanfaatkan oleh satu orang pun).
b)      Menggali kandungan bumi
c)      Berburu.
d)     Makelar (samsarah)
e)      Perseroan atau harta dengan tenaga (mudharabah)
f)       Mengairi lahan pertanian (musaqaf)
g)      Kontrak tenaga kerja (ijarah)
Ada dua hal penting yang dimiliki oleh kurva aggregate supply:
1)    Output yang meningkat akan meningkatkan harga.
2)    Harga yang meningkat tidak terlepas dari adanya ekspektasi yang meningkat.
Berbeda dengan kurva aggregate supply (AS) yang diturunkan dari keseimbangan di pasar tenaga kerja, maka kurva AD diturunkan dari keseimbangan yang terjadi di pasar uang dan pasar barang.
Penetapan harga dalam prespektif ekonomi dalam islam
Distorsi harga ketika kaum Qurais menetapkan blokade ekonomi terhadap umat islam. Kenaikan harga di Madinah, Rasulullah menyatakan Allah adalah Dzat yang menentukan dan mengatur harga, penahanan, pencurah serta penentu rezeki, aku berharap menemui Tuhanku dimana salah seorang dari kalian tidak menuntutku karena kedzaliman dalam hal darah dan harta.
Abu Yusuf (731-798), dalam kitabnya yang terkanal al-Kharaj. Abu Yusuf merupakan ulama terawal yang mulai menyinggung mekanisme pasar. Ia misalnya memperhatikan peningkatan dan penurunan produksi dalam kaitannya dengan perubahan harga. Pemahaman saat itu mengatakan bahwa bila tersedia sedikit barang, maka harga akan mahal dan demikian sebaliknya. Pada kesimpulan Abu Yusuf menyatakan murah dan mahalnya suatu harga merupakan ketentuan Allah.
Ibnu Taimiyah (1263-1328), dalam kitabnya Majmu Fatawa Syakh Al-Islam dan kitab Al-Hisbah fi Al-Islam. Ibnu Taimiyah menyatakan perubahan dalam penawaran digambarkan sebagai peningkatan atau penurunan dalam jumlah barang yang ditawarkan. Sedangkan permintaan ditentukan selera dan pendapatan. Dan menurut Ibnu Taimiyah bila seluruh transaksi sudah sesuai dengan aturan, kenaian harga yang terjadi merupakan kehendak Allah.

Ibnu Khaldun (1332-1404) dalam bukunya Muqaddimah menulis secara khusus satu bab tentang harga-harga di kota. Selain itu, Ibnu Chaldun juga menjelaskan mekanisme permintaan dan penawaran dalam mencipkatakan harga keseimbangan. Kemudian dijelaskan pula meningkatnya biaya produksi karena pajak mempengaruhi penawaran.

3 komentar:

Syarat Account Officer

Syarat Account Officer Ideal Seorang Account Officer (AO) adalah orang yang melakukan pemasaran dan penjualan kredit perbankan . d...